Advertisement

Promo November

Bagaimana Nasib Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae Senilai Rp121,35 triliun? Begini Kata Muldoko

Feni Freycinetia Fitriani
Selasa, 03 Oktober 2023 - 08:17 WIB
Ujang Hasanudin
Bagaimana Nasib Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae Senilai Rp121,35 triliun? Begini Kata Muldoko Pesawat tempur KF-21 Boramae saat menjalani uji terbang (flight test) di Sacheon, provinsi Gyeongsang, Korea Selatan pada Jumat (2/6 - 2023). Dok. Korea Aerospace Industries (KAI).

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkap sejumlah persoalan terkait dengan s langkah lanjutan program kerja sama pengembangan pesawat jet tempur bersama Korea Selatan KFX/IFX atau KF-21 Boramae. 

Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri 

Advertisement

Pertemuan antara Moeldoko dengan Kemenhan, Kemenkeu, Kemenlu, dan Bappenas tersebut berlangsung di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Moeldoko menilai terdapat tiga isu besar yang hadir dalam keberlangsungan program kerja sama jet tempur KF-21 Boramae, yaitu mengenai hak kekayaan intelektual, sistem perjanjian, serta hak pemasaran.

Ketiga isu tersebut, menurut Moeldoko, perlu segera dicarikan solusi untuk melanjutkan keberlangsungan kerja KF-21 Boramae. 

“Pada kerja sama ini juga ada pertaruhan hubungan politik kedua negara [Indonesia dan Korsel], jangan sampai ini dipertaruhkan dan harus kita pikirkan dengan sungguh-sungguh,” kata Moeldoko dalam keterangan resmi, Selasa (3/10/2023). 

Selain mengenai harmonisasi kerja sama bilateral RI-Korsel, Moeldoko juga menyampaikan adanya pelibatan transfer teknologi dari proyek jet tempur KF21 Boramae.

“Proyek ini juga berkaitan dengan pengembangan SDM kita, agar insinyur-insinyur kita bisa menguasai teknologi yang juga lebih advance,” ujarnya.

BACA JUGA: 7 Top News Harianjogja.com Selasa, 3 Oktober

Sebagaimana sebelumnya telah disampaikan bahwa alokasi cost share sempat mengalami penundaan, sehingga diperlukan renegosiasi terkait permasalahan ini. 

Jika mengacu pada perjanjian awal, maka tahapan engineering, manufacturing, and development (EMD) dalam proyek jet tempur tersebut rampung pada 2026. Namun, hal tersebut tidak dapat dilaksanakan karena Indonesia masih harus melunasi pembayaran cost share kepada pihak Korsel, yaitu Korea Aerospace Industries (KAI).

Dari sisi anggaran, Moeldoko menyampaikan bahwa perihal tersebut sudah menjadi keputusan dari Kementerian Keuangan.

“Awalnya kita semangat lalu poco-poco [maju-mundur] dan sekarang kita semangat lagi namun keuangan negara berkehendak lain,” ungkapnya. 

Sebagai informasi Indonesia menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dalam pengembangan jet tempur KFX/IFX. Dua negara bersepakat dalam proyek US$8 miliar atau Rp121,35 triliun.

Dalam proyek itu, Indonesia akan mendapatkan transfer teknologi jet tempur. Proyek itu diperkirakan akan memproduksi 120 unit jet tempur untuk Korsel dan 48 unit jet tempur untuk Indonesia. Sesuai kesepakatan, Indonesia menanggung 20 persen dari total pembayaran.

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Moeldoko juga menyebut akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan tepat pada Hari TNI mendatang, 5 Oktober 2023.

“Saya akan coba bicarakan terkait kerja sama ini juga nanti,” pungkas Moeldoko.

Sumber: Bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada Bantul, Halim-Aris Menang di Rutan Pajangan

Bantul
| Rabu, 27 November 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement